IKLAN TAJAAN

Disember 28, 2011

Hukum MLM : Fatwa Arab Saudi, Pakistan, Indonesia - HARAM



From the Permanent Commitee in Saudi Arabia for Research and Fatwa

The type of business based upon a pyramid scheme – or “multi-level marketing” as it is often called – is unlawful. The real objective of such a business is to obtain the commissions earned from introducing new members to the company and not to earn profits from the sale of the products themselves. At a time when the commissions may reach into the tens of thousands of dollars, the revenue collected from the sale of the products might only be a few hundred. Any person of sense who is given a choice in such a scheme will obviously go for the commission. 
This is the reason why companies of this kind, when promoting themselves, depend so heavily on showing the large volume of substantial commissions that they are giving out. They attract customers by the promise of large returns against the payment of a relatively modest initial sum that is often represented as the “price of the product”. The product this company is marketing, however, is merely a pretext to obtain commissions and to profit from those commissions. 

With this being the true nature of the business, the Islamic ruling on it is that it is unlawful. The reasons for it being unlawful are as follows. 

1. It entails the two kinds of unlawful interest: 

a. Ribā al-fadl: the interest resulting from an exchange of like for like in an unequal manner 

b. Ribā al-nasī’ah: the interest that is paid in lieu of credit. 

The subscriber is paying a smaller sum at present in order to obtain a much larger sum of money at a later time in exchange for it. This is essentially an exchange of one sum of money for another sum of money of a greater value with a time delay. This is unlawful interest, as stated clearly by the sacred texts and agreed upon by consensus. 

The product that is sold by the company is only a pretext for the real exchange that is going on. It is not intended in and of itself, and thus does not have any affect on the ruling. 

2. It entails an unlawful degree of transactional uncertainty (gharar).

This uncertainty results from the subscriber not knowing whether or not he can obtain the required number of new subscriber to obtain his commission. 

This pyramid scheme, no matter how long it lasts, will eventually come to an end. The subscriber is going into this pyramid scheme not knowing where he ranks in it; whether he will be in one of the higher tiers that will receive large profits or in one the lower tiers that will lose out. 

As a matter of fact, the majority of the subscribers will be losers and only a minority will profit. Thus, loss in such schemes predominates, and this is the nature of transactional uncertainty. Here is a case where there is uncertainty between two outcomes, the most likely of them being the worst. 

The Prophet (peace be upon him) forbade transactional uncertainty, as related by Abū Hurayrah who said: “Allah’s Messenger (peace be upon him) forbade business transactions determined by the throw of a stone and business transactions involving uncertainty.” [Sahīh Muslim (1513)] 

3. It entails taking the money of others falsely. 

It is essentially only the company that profits along with those who persuade others by way of deception to hand over their money to the company. 

Allah says: “O you who believe! Do not devour your wealth among yourselves falsely.” [Sūrah al-Nisā’: 29] 

4. It entails deception and fraud. 

The company deceives people by misrepresenting its product as its business, when the sale of the product is not its true goal. It also engages in deception by holding out the promise of substantial commissions to would-be subscribers, when such large commissions are for most subscribers not possible to achieve. This is unlawful deception. 

The Prophet (peace be upon him) said: “He who cheats us is not one of us.” [Sahīh Muslim (101)] 

This business arrangement cannot rightly be described as a brokerage agreement 

A broker receives a commission for the sale of a real product, while there is no real product being sold here. In fact, the subscriber in a multi-level marketing scheme is actually paying for the right to market the product. 

Also, with a real brokerage contract, the purpose behind it is actually to sell the product, whereas in multi-level marketing, the purpose is to sell memberships and not the product itself. This is why a subscriber strives to market to others the right to market to others, so that they can in turn market to others the right to market to others ad infinitum. 

In a brokerage agreement, by contrast, the broker is out to get the product sold to someone who actually wants to purchase it. 

These commissions, likewise, cannot be described as gifts or bonuses 

Even if we were to classify these commissions as gifts, Islamic Law would view them as unlawful gifts. Not all gifts are permitted by Islamic Law. For instance, the gift from a debtor to his creditor is considered usury. 

This is why `Abd Allah b. Salām, the eminent Companion, said to Abū Bardah: “You are in a land where the practice of interest is rife. Therefore, it someone is in debt to you and gives you a gift – say, a bail of straw, a load of barley, or a pile of feed – then that is interest.” [Sahīh al-Bukhārī (3814)] 

A gift takes the ruling of the purpose behind it. For this reason, when a Zakāh collector came to the Prophet (peace be upon him) and said: “This is for you and this is what was given to me as a gift.” 

The Prophet (peace be upon him) responded to this by saying: “Had you been sitting at home with your mother and father, would he have come to you and given you that gift?” [Sahīh al-Bukhārī (2597) and Sahīh Muslim (1832)] 

The commissions given by the company in a pyramid scheme are given only on the basis of membership. Therefore, no matter what name we choose to give it, it will not affect what it actually is or the legal ruling that it takes. 

The Permanent Committee in Saudi Arabia for Research and Fatwā 
Chairman: 
Sheikh `Abd al-`Azīz Āl al-Sheikh 
Members: 
Sheikh Sālih al-Fawzān
Sheikh `Abd Allah al-Ghudayān
Sheikh `Abd Allah al-Mutlaq
Sheikh `Abd Allah al-Rakbān
Sheikh Ahmad al-Mubārakī

WORDLESS WEDNESDAY


BERFIKIR POSITIF MENGHADAPI FIKIRAN

positif hadapi kritikan 

Bergelar seseorang manusia,kita tidak dapat lari daripada menerima kritikakan sama ada positif atau negatif,dicaci dan dihina oleh insan lain.Mungkin kritikan yang positif diberikan kerana niat baik menegur diri untuk membaiki dan juga memberi nasihat kepda diri ini atau seseorang tidak selesa dengan sikap kita.Sebagai manusia biasa tidak lepas melakukan kesalahan dan kesilapan secara sengaja atau tidak sengaja. Oleh itu, manusia lain mampu menjadi cermin buat kita.Seharusnya kita bersangka baik kepada orang yang memberi kritikan kerana tanpa kirtikan yang membina mungkin kita tak mampu melihat kelemahan dan kekurangan dalam diri kita.Bagi manusia yang suka mencerca dan menghina sebenarnya mereka tidak merasa puas hati terhadap kelebihan orang lain.Dalam erti lain,orang yang menghina dan mencerca orang lain sebenarnya telah menghina diri sendiri dan menimbulkan persepsi negatif orang yang mendengarnya

Namun,sebagai manusia kita dikurniakan akal untuk mengimbangi dan menilainya secara positif dan tidak mengambil berat atau terlalu fokus apa yang dikatakan orang lain terhadap kita,kerana kita tidak mampu menuntup mulut manusia daripada bercakap.Mari kita lihat dari sudut yang lebih dalam jika manusia biasa di caci,di hina dengan kata-kata sedangkan Allah Yang Maha Pencipta,Maha hebat,Maha Pengasih pun dicerca orang yang tidak berakal inikan kita hanya manusia.

Di dalam meniti arus kehidupan ini kita akan melihat pelbagai kerenah dan ragam manusia.Kebanyakkan manusia lebih suka mencari kesalahan dan kesilapan orang lain tanpa menilai diri sendiri iaitu mencermin pada diri sendiri.Jika manusia sebegini yang suka mencari kesalahan dan kesilapan orang tetapi tidak mencerminkan dirinya orangnya mungkin sukar menerima kritikan.Oleh itu,dalam kehidupan kita selalu memberi,memperbaiki,mempengaruhi serta berusaha bagun setelah jatuh dan dalam usaha kita untuk bagun dengan semangat baru mungkin kita tidak terlepas menghadapi segala kritikan yang sinis,pedas dan menyakitkan.Mungkin juga tidak mustahil seseorang itu akan dihina tanpa henti sehinggalah kematian menjemput diri ini kerana manusia atau masyarakat lebih kuat mengingati kejahatan atau keburukkan daripada kebaikan yang pernah dilakukan.Kritikan juga adakalanya mampu membina semangat atau juga menjatuhkan sesorang dan menjadikan kita kuat .Namun, semuanya terletak pada diri kita untuk menilai dan menerimanya.

Ingatlah,orang yang duduk di atas tanah tidak akan jatuh.Mereka mungkin marah,sakit hati dan benci dengan kebaikan,ilmu,harta dan kejayaan kita.Jadi berwaspadalah apa yang mereka katakan.Kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan negatif dan cemuhan.Jika hati kita terasa terusik,ini bererti kita telah membenarkan atau mengiyakan keinginan mereka untuk mengotori hidup kita.Cara yang terbaik yang kita boleh lakukan ialah dengan terus menunjukan akhlak yang baik.Usah merasa tertekan terhadap usaha untuk menjatuhkan kita.Ini kerana setiap kritikan yang negatif itu hakikatnya merupakan ungkapan penghormatan untuk kita.Berdiam diri itu lebih baik untuk memadamkan api yang sedang marak.


Katakanlah (wahai Muhammad):Matilah kamu dengan kemarahan kamu itu.” (Ali-Imran :119)

Dan tidaklah mereka mencaci dan mencela (Islam) melainkan kesenangan kepada mereka dan limpah kurnian-Nya.” (At-Taubah:74)


Sebaliknya,jika kritikan itu adalah mempunyai asas kebenaranya dan bersifat positif perlulah kita menerima dengan hati terbuka.Sesungguhnya masih anda insan lain yang sudi memberi kritikan positif buat anda.Cuba cari kebenaranya yang di katakan adakah kita seperti yang dimaksudkan? Jika “ya” anda perlu melakukan perubahan dan memperbaiki diri anda.

Oleh itu,lihatlah kritikan dalam sudut yang positif dalam mata hati kita...semoga kita dapat menjadi orang yang optimis dan mampu menjadi terbaik walaupun saat digugat oleh kritikan,cemuhan dan celaan orang lain

Disember 03, 2011

PERANAN SEORANG MUSLIMAH @WANITA

     Assalamualaikum w.b.t dan salam ukhwah buat saudara-saudara sesama islam. Alhamdulilah syukur pada Allah s.w.t yang memanjangkan umur penulis dan saudara-saudara seumat islam yang lain..selawat dan salam keatas Nabi Muhammad s.a.w dan para sahabat-sahabat, para syuhada dan lain-lain lagi.

     Alhamdulilah pada hari ini penulis ingin membincangkan tentang peranan kaum muslimat dalam medan amal islami dan ciri-ciri wanita yang membawa ke syurga. Ini kerana penulis melihat peranan wanita pada zaman kini agak mencabar , penulis juga melihat  kebanyakan kau wanita yang keluar mencari rezeki yang terbanyak sekali.

    Peranan muslimat di medan amal islami seringkali mendapat tentangan dari kaum adam, kerana merasakan peranan kaum hawa tidak perlu diambil kira dan peranan mereka hanya dipinggiran sahaja. Antara faktor-faktor utama ialah fahaman yang salah terhadap kaum lelaki dan keegoan kaum lelaki, dan yang lebih teruk lagi ada yang mengatakan kaum wanita itu kurang akalnya dan dianggap tidak bijak.

    Sedangkan Rasulullah s.a.w telah memberitahu kat umat islam bahawa perlu mementingkan kualiti bukan kuantiti...ini yang menyebabkan sesetengah jemaah islam didunia lumpuh kerana kekurangan sokongan dari kaum hawa itu sendiri. ini yang menyebabkan kaum-kaum wanita tidak dapat berjuang dalam islam kerana ada kalanya ada penentangan dari suami itu sendiri.

   Sebahagian besar  dari kalangan lelaki menyakini bahawa wanita tidak boleh keluar rumah kecuali apabila keadaan darurat sahaja. Mereka bersandarakan kepada firman Allah s.w.t dalam Surah al-Ahzab ayat 33 yang bermaksud "Dan hendaklah kamu tetap diam di rumah kamu", namun mereka melupakan sambungan ayat ini yang bermaksud "serta janganlah kamu mendedahkan diri seperti yang dilakukan oleh orang-orang jahiliyah zaman dahulu" (al-Ahzab:33).

   Ini yang sepatunya dapat difahami oleh kaum lelaki bahawa kaum wanita sepatutnya mendapatkan hak yang lebih penting dan kalau kita melihat di bumi Kelantan, ramai kaum wanita menguasai pasar-pasar mereka pergi ke pasar membeli barang dan kaum lelaki hanya duduk di kedai kopi dan memberi kewangan pada kaum wanita yang memerlukan sokongan.

   Ciri-ciri wanita yang membawa ke syurga  ialah
       1.Wanita yang menjaga maruah.
       2.Wanita yang menghormati suami.
       3.Wanita yang mengikut arahan suami serta tidak membantah kecuali tidak elok.
       4.Wanita yang pandai menguruskan keluarga serta mendidik anak-anak mereka tentang islam.
       5.Wanita yang taat pada ibu bapa.
       6.Wanita yang rajin mengerjakan ibadah dan kebajikan kepada Allah s.w.t.

   Itu diantara ciri-ciri wanita yang membawa ke syurga. kalau itu dibuat niat kerana Allah s.w.t insyallah kaum wanita  akan berjaya....

Itu sahaja tazkirah yang dapat saya kongsikan bersama insyallah ada masa kita berjumpa lagi...sekian assalamualaikum w.b.t dan salam ukhwah....

November 27, 2011

HIJRAH BULAN MUHASABAH DIRI

   Assalamualaikum w.b.t dan salam ukhwah kepada pembaca blog yang saya hormati dan saya kasihi sekalian, alhamdulilah segala puji bagi Allah s.w.t kerana dapat kita bertemu kembali dalam ruangan kuliah saya di blog ini dan selawat dan salam atas junjungan kita Rasulullah s.a.w para sahabat dan yang lain-lain lagi.

     Pada hari yang mulia ini iaitu hari Awal Muharram yang disambut dan dipanggil sebagai Maal Hijrah dan sambutan tahun baru Islam, segala puji bagi Allah s.w.t,pencipta makhluk sekalian alam yang menghidupkan dan mematikan sesuatu jasad yang bernyawa. Oleh sebab itu sebagai umat islam kita mestilah bersyukur kerana masih dapat hidup sambil menghirup udara segar di bumi yang cantik dan permai ini.

     Setiap tahun kita meraikan sambutan tahun baru islam awal muharram maal hijrah, masjid dan surau di sana sini meriah dengan kuliah-kuliah yang berkaitan dgn sambutan maal hijrah,dan kita sebagai umat islam saling berazam untuk mengubah niat,diri amal ibadah dah perkara-perkara yang baik.

     Pada tahun baru hijrah ini kita perlu bermuhasabah diri, iaitu menilai diri sendiri,membuat sesuatu tindakan yang lebih baik bagi menghadapi masa hadapan. Tujuan utama muhasabah ialah bagi mengetahui kekuatan, ancaman,peluang dan dan yang penting ialah mengenalpasti kelemahan yang wujud, dan pada masa yang sama mengambil tindakan untuk memperbaikinya.

     Dalam maksud yang lebih luas kita diajak menoleh ke belakang untuk melihat adakah setiap perkara yang dilakukan telah mengikut panduan yang ditetapkan oleh Allah s.w.t.

     Muhasabah mengajak kita menggunakan masa dan peluang serta ruang yang ada bagi menilai kembali peranan,tugas dan tanggungjawab kita kepada Allah s.w.t . Apakah kita telah menjadi pembela Islam atau turut sama menghina dan mencela seperti orang kafir mecelanya ? dan adakah kita sudah merancang dan melaksanakan tuntutan Syariat yang telah ditetapkan oleh Allah s.w.t ???

     Kerana pada zaman ini berlaku banyak gejala-gejala sosial yang terlalu banyak sehinggakan ada yang tidak terkawal seperti berzina, membuang anak,merempit,menghisap dadah dan kejadian mencuri dan merompak sedang berleluasa sekarang. Jangan sampai Allah s.w.t menurunkan bala baru nak sedar dan bertaubat.

    Oleh sebab itu kita sebagai umat islam hendaklah bermuhasabah diri dan insaf supaya perkara-perkara ini tidak akan berlaku dan dalam bulan hijrah yang mulia ini marilah kita dan diri penulis untuk berazam supaya mengubah niat amal dan niat kita untuk menjadi umat islam yang perspektif,holistik dan beriman.

Sekian Assalamualaikum w.b.t dan salam ukhwah..

November 25, 2011

Tazkirah Ringkas: Baca, faham dan amalkan..Insya-Allah.

Al Munaafiquun (Orang-orang Munafik)

1. Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.

Ciri-ciri manusia yang manufik adalah berpura-pura. Bila berjanji, ia khianati. Ia lebih jahat dari daripada orang kafir, kerana orang kafir musyrik itu jelas mengakui kekafirannya sedangkan orang munafik itu berselindung di sebalik akuan kata-katanya, sedangkan di dalam hatinya penuh perasan mendustai. Mereka umpama duri dalam daging atau gunting dalam lipatan, yang akan mengkhianati kebenaran dengan harapan cahaya Allah di muka bumi dapat dipadamkan. Tetapi seperti yang telah terjadi sejak zaman dahulu, mampukan orang munafik melawan Kekuasaan Allah, sedangkan hendak bernafas pun dia memerlukan oksigen yang Allah bekalkan? Oleh itu, serahkan urusan orang munafik itu kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

2. Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.

Orang munafik menjadikan kedustaannya sebagai perisai. Kedustaan itu suatu yang tiada bukti kebenaran. Atau dengan kata lain, ia adalah suatu yang kosong. Mampukah sesuatu yang kosong boleh dijadikan perisai? Apakah kedengkian mereka dan seronok melihat manusia hidup dalam kesesatan dan lalai dari mengingati Allah menjadikan mereka sebegitu? Jika mereka termasuk dalam golongan yang menggunakan akal, sudah pasti mereka akan takut hendak melakukan perbuatan buruk kerana mereka tahu Tuhan pasti membalas setiap perbuatan buruk mereka. Tetapi akibat menurut nafsu, mereka menidakkan akal mereka sendiri. Manusia yang ada akal, tetapi menolak akalnya sendiri, bukankah itu seburuk-buruk kejadian?

3. Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.

Apabila manusia itu telah nampak kebenaran yang disampaikan, dan dalam hatinya mengakui kebenaran tersebut, itulah petunjuk Allah. Tetapi bila manusia itu menolak kebenaran yang telah sampai tanpa sesuatu bukti yang nyata, maka termasuklah dia dalam kekafiran. Dan hati mereka dikunci matikan kerana mereka mempermain-mainkan kebenaran yang mereka akui sendiri. Maka jadilah mereka kaum yang tidak mengerti, sebab bila manusia menolak logik akalnya, bagaimana dia hendak faham?

4. Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?

Oleh kerana orang munafik ini berselindung di sebalik zahir mereka, adakalanya kita terpesona pada keindahan mereka. Namun jika kita menilai kata-kata mereka, hujah-hujah mereka pasti kosong sebab mereka tidak guna logik akal. Sebab itulah mereka diumpamakan sebagai kayu kerena Allah tidak mengurniakan akal kepada kayu. Dan tidaklah kayu itu sanggup menjadi khalifah di muka bumi.

Orang munafik merasa marah bila Al Quran disampaikan kerana merasa ditujukan kepada mereka. Sedangkan peringatan Al Quran ini ditujukan kepada seluruh alam. Akibat panas hati mendengar seruan Al Quran, mereka memusuhi golongan yang berjuang menyinarkan agama Allah. Oleh itu berhati-hatilah kita dengan orang yang mempermain-mainkan agama. Kaji setiap kata-kata mereka secara rasional, bukannya menurut membuta-tuli.

Kadang-kadang kita menjadi hairan kepada mereka, kerana sebelum diperingatkan dengan Al Quran, kononnya merekalah pejuang Al Quran dan Sunnah. Tetapi bila diajak berfikir mengkaji Al Quran, mereka menolaknya dengan alasan Al Quran itu perlu dituntut di mana-mana institusi-institusi pengajian. Bukankah untuk mengenali Allah, hanya Allah sahaja yang layak mengajar kita? Kerana itulah Allah bagi kita akal masing-masing untuk belajar mengenaliNya. Bila kita bereksperimen sendiri untuk mengenaliNya, barulah kita rasa iman kepada Allah itu meresap dalam diri. Kalau sekadar dengar semata-mata, belum tentu kita termasuk dalam golongan yang memahami.

5. Dan apabila dikatakan kepada mereka: Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu, mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri.

Orang munafik itu bila diajak sama-sama membangunkan akal agar sama-sama tahu menilai mana yang baik dan mana yang buruk, mereka akan berpaling menyombongkan diri. Kerana mereka merasakan diri mereka adalah hak milik mutlak mereka. Mereka tidak nampak betapa Allah sentiasa memerhatikan apa yang mereka kerjakan. Mereka berbangga diri yang mereka sudah baik dan tidak perlukan nasihat-nasihat yang mengajak ke arah menjadi manusia yang berfikir.

6. Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

Bila diseru kepada mereka agar sama-sama berjuang membantu agama Allah, supaya diampunkan segala dosa-dosa yang lalu, mereka menolak dengan seribu satu alasan. Bagaimana orang yang menolak akalnya sendiri boleh mendapat petunjuk? Bukankah untuk memahami sesuatu petunjuk memerlukan akal?

Kerana hidup tanpa berpandukan akal, maka manusia itu tidak tahu menimbang di antara baik atau buruk. Maka jalan hidupnya hanya merempuh mengikut nafsunya tanpa mengira kesan-kesan setiap tindakannya, kerana rasa bangga diri dari mengakui kesalahan. Mereka berbangga-bangga dengan dosa yang diperbuat tanpa mahu memperbaiki diri. Itulah manusia yang fasik. Dan tidaklah Allah menzalimi mereka kerana mereka termasuk dalam golongan munafik dan fasik, tetapi akibat kezaliman diri mereka sendiri, yang ada akal tapi tidak digunakan.

7. Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): “Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah).” Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami.

Dan kerana kedengkian mereka melihat perjuangan mengajak manusia kepada mengingati dan memuji Allah, mereka cuba menghalang-halangi orang-orang yang beriman yang turut sama berjuang ke arah kebaikan. Diserunya supaya orang-orang yang menggunakan akal tidak mengeluarkan perbelanjaan baik dari segi masa dan harta supaya perjuangan agama Allah itu terkubur. Bukankah mereka juga akan masuk kubur biarpun sejahat mana mereka merancang? Tidakkah mereka mahu memikirkan?

Segala yang ada di alam semesta ini termasuk diri kita adalah hak Allah. Allah boleh mengambil bila-bila masa jasad kita ini bila sampai tempoh yang ditetapkan. Tidak diawalkan dan tidak dilewatkan. Tetapi golongan munafik itu tidak akan faham kerana mereka tidak mempergunakan akal mereka untuk berfikir panjang dan waras. Akibat suka beragama secara menurut dan taksub, mereka jadi malas berfikir panjang. Sehingga mereka tidak sedar yang umat semakin jadi lemah dan hidup dalam berpecah-belah. Umat jadi sibuk mencari kesalahan orang lain daripada mencari kesalahan diri sendiri agar sedar sebab apa umat menjadi lemah sekarang.

8. Mereka berkata: “Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya.” Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.

Orang-orang yang beriman kepada Allah dan menuruti sunnah para Rasul adalah orang yang kuat semangat. Bagaimana teruk diuji, orang beriman kena kuat semangat. Lemahnya kita umat Islam sekarang kerana sudah hilang semangat. Kita jadi cepat menyalahkan orang lain disebabkan tekanan hidup yang kita terima. Bukannya kita hendak perbaiki diri untuk bangkit melawan syaitan yang membisik-bisik perasaan lemah itu.

Dan orang-orang munafik itu akibat terpengaruh dengan syaitan dalam hati mereka, maka dihasutilah orang-orang beriman supaya ragu-ragu dengan perjuangan agama Allah. Tidak mereka sedar bahawa apa jua yang mereka lakukan baik secara nyata atau secara sembunyi amat mudah dilihat oleh Allah? Dan bukankah Allah mampu perlihatkan kejahatan diri dalam hati mereka biarpun sebaik mana zahir yang mereka tunjukkan. Adakah dengan berselindung di sebalik jubah dan serban mereka boleh menipu Allah, walhal dalam hati mereka penuh dengan perasaan bangga diri lebih Islamik daripada orang lain? Sesungguhnya Allah tidak suka orang yang sombong lagi berbangga diri.

9. Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

Jika kita benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka rajin-rajinlah meluangkan waktu untuk mengingati Allah. Carilah cinta Allah melalui dalam diri kita sendiri, bukannya bergantung pada nama orang lain. Macam kita bercinta sesama manusia juga, adakah kita kena bergantung pada orang lain untuk mencintai insan yang kita dambakan itu? Kita mencari cinta itu dalam diri kita sendiri. Begitu jugalah untuk mencari cinta Allah. Kita kena berusaha sendiri mencariNya. Jangan ingat dengan mendengar ceramah mana-mana tok guru kita sudah termasuk dalam golongan beriman. Jangan ingat dengan memangkah mana-mana parti kita sudah boleh masuk syurga. Ingat cinta Allah itu boleh dijual-beli semudah mulut berkata-kata sedangkan kita tidak diuji lagi. Jika bila diuji kita mengkeji dan memaki-hamun orang lain, di mana nilai keimanan kita kepada Allah selama ini?

Janganlah kerana bermegah-megahan dengan harta, anak-pinak, pangkat dan kuasa, kita lalai memikirkan Kekuasaan Allah. Tanda-tanda manusia itu lalai mengingati Allah adalah bila segala apa yang tercipta di semesta alam ini tidak dikaji dan diterokai. Cuba lihat, siapa yang sibuk mengkaji ilmu-ilmu sains sekarang ini? Orang Islam atau Barat? Apa orang Islam sekarang buat kalau tidak berpecah-belah dan bertelagah sesama sendiri pasal hukum-hukum Al Quran. Adakah Al QUran itu sekadar kitab mencari dalil dan hukum? Dan akibat lalai mengkaji Al Quran, umat mana yang lemah dan rugi sekarang ini? Ada negara, tetapi ekonomi dikuasai oleh bangsa asing. Kitalah umat Islam yang tertipu dalam syaitan di dalam hati sendiri.

10. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?”

Nafkahkanlah masa, tenaga dan harta-benda mengikut kesanggupan kita untuk memperjuangkan agama Allah. Agama Allah adalah cara hidup yang mengajak manusia mengenali diri dan bersemangat untuk berjuang agar manusia hidup bersatu-padu, bukannya berpuak-puak yang berbangga-bangga yang mereka lebih Islamik daripada orang lain. Perjuangan agama Allah tidak memusuhi mana-mana agama, bangsa dan warna kulit. Tetapi musuh kita adalah syaitan atau perasaan jahat yang tersembunyi dalam hati. Hanya kita sendiri yang kenal perasaan jahat kita. Maka kitalah yang bertanggungjawab mengawalnya. Dan ajak orang lain mengawal perasaan jahat masing-masing tanpa menghukum orang lain. Masing-masing ada akal yang waras untuk menilai yang mana perasaan baik dan yang mana perasaan jahat. Maka gunakanlah akal untuk memilih di antara dua jalan yang diberi.

Jika mahu ke syurga yang penuh ketenangan dan kedamaian, ketika hidup inilah kita mencari jalan ke arah kedamaian. Sebab itu Rasulullah menyatukan bangsa Arab itu bagi memperlihatkan keindahan Islam. Tetapi orang Melayu sekarang, guna Islam untuk berpecah-belah dan berpuak-puak. Islam apa ke bendanya itu?

Janganlah bila nyawa sudah di hujung kerongkong barulah kita minta tangguh pada Allah agar diberikan waktu untuk kita buat kebaikan, sedangkan masa yang diberikan sebelum ini kita lalai mengingatiNya. Bila datang seruan mengajak kita bersama-sama mengingati Allah, kita tolak dengan penuh keegoan. Apakah keegoan kita itu boleh menyelamatkan kita dari azab api neraka kelak? Cuba renungkan kesusahan-kesusahan hidup kita selama ini akibat ego dengan Allah. Mampukah kita mengelak dari rasa susah dan tertekan itu? Jika di atas dunia ini pun kita tidak boleh lawan dari ditimpa kesusahan, apakah di akhirat kelak kita boleh lawan azab api neraka? Maka kelak orang-orang munafik itu akan berputus asa setelah melihat azab di depan mata.

11. Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.

Yang akan dimatikan, pasti akan menemui mati. Ketika Allah angkat air laut menjadi tsunami di Acheh pada empat tahun lalu, ada sesiapakah yang boleh meminta Allah tenangkan kembali air laut tersebut? Itulah sebahagian tanda-tanda azab Allah bila ia datang. Tiada siapa boleh menghalanginya ketika tiba masanya. Kita boleh mencegah azab ini ketika belum lagi terjadi dengan sama-sama kembali kepada Allah. Sama-sama mengingati dan memujiNYa. Maksud mengingati Allah dan memujinya bukannya sekadar duduk berzikir memegang biji-biji tasbih. Adakah Allah cipta alam semesta begini luas, tugas kita hanya duduk berzikir begitu sahaja? Bukankah wahyu pertama suruh kita membaca untuk mengenali Kekuasaan Allah, Tuhan Yang mencipta, supaya kita tahu mencipta? Siapakah yang sibuk mencipta teknologi sekarang ini? Orang Islam yang suka berpecah-belah dan berpuak-puak inikah?

Untuk menjadi umat yang pandai mencipta kita kena kembali kepada sunnah Rasulullah. Umat kena mengenali diri bahawa dalam diri ada akal dan nafsu. Ikut nafsu, umat jadi lesu dan lemah. Tetapi jika menggunakan akal, umat akan cekal dan tabah. Hendak mengkaji ilmu-ilmu Allah yang memerlukan daya fikir yang tinggi memerlukan kecekalan dan ketabahan. Jika hendak berfikir pun sudah rasa berat dan lemah, macam mana hendak mencipta teknologi yang hebat? Terciptanya teknologi komputer dan internet ini adakah oleh orang yang hidupnya suka bermusuh-musuhan berbangga-bangga dengan agama?

Manusia yang suka bermusuh-musuhan, dia akan takut mati. Tetapi manusia yang mencari kedamaian, dia akan pasrah menanti hari kematian. Jadi dipersiapkan dirinya untuk menemui Tuhan dengan keadaan tenang hati. Dilakukan segala yang memenuhi minatnya agar hidupnya kembali bersemangat. Semangat mengejar cinta Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

November 22, 2011

ISLAM IALAH SISTEM UNTUK SEMUA MANUSIA BUKAN UNTUK GOLONGAN ATAU BANGSA TERTENTU

Assalamualaikum w.b.t dan selamat sejahtera kepada semua umat islam yang berada di muka bumi ini  dan selawat dan salam atas junjungan pada Rasulullah s.a.w..dan para nabi-nabi kita..

   Dalam adab manusia., terdapat satu sistem dimana Allah s.w.t telah memberikan kita satu sistem yang mana hanya sistem ini lah kita dapat gunakan sampai hari akhirat. Ialah sistem yg dipanggil sistem perundangan islam. kerana dalam kategori manusia dan peribadatan...

    Agama Islam  ialah sistem hidup untuk semua manusia di dunia. Ia menyediakan peraturan hidup  dengan melihat Islam itu dari sudut kemanusiaannya. Kerana itu ia tidak memberi keistimewaan  kepada satu bangsa sahaja. Bahkan kebaikan  seseorang itu  dilihat dari bakti dan amalan baiknya serta kesempurnaan ibadatnya kepada Allah s.w.t.

     Demikian pula Islam bukanlah sistem untuk satu zaman, malahan ia adalah untuk setiap zaman dan setiap tempat. Peraturan-peraturannya sesuai untuk dilaksanakan di dalam masyarakat manusia di seluruh dunia . Dari sejarah kita dapat melihat Islam menegakkan pemerintahan didunia barat dan dapat melahirkan tamadun yang agung  di Sepanyol. Islam juga pernah membentuk tamadunnya di kepulauan Melayu dan India, sebagaimana ia membina tamadun di Afrika dan Asia Barat.

     Oleh sebab itu agama islam merupakan agama yang dapat menyatupadukan semua kaum dan dapat menyelesaikan sesuatu masalah. Dan undang-undang dunia  tidak dapat menyelesaikan masalah manusia kerana  undang-undang manusia dicipta oleh manusia sendiri sedangkan sistem perundangan islam dicipta melalui Al-Quran dan Sunnah Rasulullah s.a.w yang terjamin 100% sahih itu.

     Para pengamal sekularisme sedang berusaha untuk memusnahkan sistem pentadbiran islam dgn mengenakan hukuman-hukuman terhadap penjuang-perjuang islam itu sendiri supaya sistemp pentadbiran islam tidak tertegak di bumi ini..


  Insyallah apa yang penulis sampaikan  ini mudah-mudahan dapat menyedarkan diri saya dan seluruh pembaca blog..

         Akhir kata penulis mengakhiri dengan ucapan Assalamualaikum w.b.t dan selamat sejahtera

November 15, 2011

kesah pasangan couple dan cinta sebelum nikah...iktibar




 

 kesah pasangan couple dan cinta sebelum nikah...iktibar

budaya taqrabu zina

"Nah!. Ambillah tubuhku!. Ini untuk u sayang. U mintak apa saja I akan kasi. Tapi please dont leave me honey"..wah best!.
Terus lah teman lelakinya melahab dan meratah tubuh teman wanitanya. Yummy sedap betul!.
Esok abang nak lagi boleh?. "No problem dear. Asalkan U tak cari awek lain. I sanggup". Wah!. Tersenyum lebarlah si teman lelakinya!. Best ni. Ada
can.
Beraksilah pasangan tersebut dengan aksi yang penuh dengan kasih sayang yang berpaksikan kasih sayang syaitan.
Ada yang beraksi dengan bertudung
tanpa baju (fewwiit).
Ada yang beraksi telanjang terus
(cayyalah wei).
Ada yang beraksi kat taman-taman (cuba try tengok kat tempat korang :P).
Ada yang beraksi kat depan masjid! (agak-agak sikit wei!).
Wah happy betul pasangan ni. Siap rakam-rakam guna phone sebab
nak buat kenangan. 2-3 minggu selepas itu. Si awek call teman
lelakinya.
'Abang!. I ngandung ni!. Mcm mana ni?. U kenelah jadi suami
I. U kena tanggungjawab!. U kena ingat janji U dulu!."..Si teman lelaki
"...................".
Kenapa u tak jawab honey?. Tanya si awek. Apa yang dijawab si teman
lelaki? ".....Tut....Tut....Tut..."..Handphone ditutupkan!.
Bukan main terkejut si awek!. Call lagi si teman lelaki.
Kali ni dia angkat. Tapi suara orang perempuan. Kata perempuan tersebut
"..Please try later..". Jeng jeng jeng!!!...hampa nak buat apa time
tu?.
Nangis air mata darah?. Sudah tentu tidak berguna lagi. 4 Bulan
selepas itu. Ambik kau. Perut sikit punya besar. Mak ayah ingat anak
dah jadi gemuk sebab makan banyak (orang gemuk jangan terasa huhu). Selama ni badan kecik je. Oh! rupa2nya dia mengandung!. "Keluar kau dari rumah ni!.
Kau bukan anak aku!. Aku tak pernah ada anak kotor macam
kau!."..Maka keluarlah wanita tersebut dengan penuh hina dan kesedihan yang tidak terhingga. Ke mana nak pergi?. Ok lah rumah kawan. "Eh asal awak gemuk semacam ni?. Kenapa awak nangis ni?. Ada problem"?. Tanya si
kawan.
Dia menjawab. "I baru kena halau dari rumah. Actually I hamil
anak bf I. Tapi dia dah lari."...Betapa terkejutnya si kawan. "Eh pergilah kau dari sini!. Aku tak pernah ada kawan yang perangai buruk macam kau ni!." Kedegang bunyi pintu ditutup. Apa kes?. Ha nangislah
kat situ. Ibu bapa dah halau. Sekarang ni kawan pun dah halau. Mereka masih lupa untuk bertemu dengan Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang..
Sampai masa yang cukup. Anak yang dikandungnya pun keluar.
Oh!. Ingatkan nak peluk cium anak tu dengan penuh kasih sayang!. Dia
pergi tikam pulak anak tu!. eh-eh dia pi sumbat si bayi comel tu ke
dalam lubang tandas!. Tak boleh juga. Dia buang dalam tong sampah. Diabiarkan anaknya dirobek-robek anjing!. Celakalah kau perempuan!.
Sudahlah berzina, kemudian membunuh pula?!. Last-last. Hidup dah tertekan.
Maka dia ambil keputusan naik atas bangunan paling tinggi.
Kemudian
menjadi ala-ala superman. Nak buat apa?. OH TIDAK!!. DIA BUNUH
DIRI!.
Maka melayanglah tubuh wanita itu menghempas ke tanah. Terburai
isi perut, otak dan segala-galanya. Maka tamatlah riwayat hidup wanita
itu yang akan mendapat azab Allah di akhirat. Ingat sudah selesai
selepas membunuh diri?. No way!. U tunggu azab Allah!. AZAB YANG PEDIH
DAN SEPEDIH-PEDIHNYA!.

Sedarlah wanita.
Kenapa kamu sanggup menangis hanya disebabkan manusia?.
Kenapa kamu sanggup membuatkan fikiranmu pening hanya kerana memikirkan teman lelaki mu?.
Kenapa kamu sanggup mengenepikan Syurga hanya untuk Neraka?.
Kenapa kamu sanggup tinggalkan pelajaran kamu hanya untuk teman lelaki?.
Kenapa kamu sanggup menderhakai ibu bapamu hanya kerana ingin mengikut teman lelaki mu?.
Nak menyanyangi manusia tidak salah. Bahkan ianya wajib..Nabi bersabda. "Tidak akan diterima keimanan seseorang daripada kalian, sebelum ia mencintai sesama Muslim sebagaimana Ia mencintai dirinya sendiri". Cintailah mereka dengan penuh kasih sayang. Tetapi cinta kepada Allah adalah melebihi
segala2nya!.

Wanita!.
Ambillah pengajaran atas apa yang berlaku terhadap rakan-rakanmu yang hilang punca hidup. Ambilah pengajaran. Dan berhati-hatilah.

"Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mahu berfikir, dan(apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan." (Fathir, 37)

Kenapa bila terjadi sesuatu masalah kamu tidak berhadapan dan melutut di hadapan Allah?.
Takut Allah tidak menerimamu?.
Dosamu banyak?
Lebih banyak daripada air di lautan?
Ingatlah bahawa Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang!. Sekalipun kamu melakukan syirik kepada Allah, kemudian bertaubat!. Nescaya Allah menerimanya!. TAUBATLAH! KEMBALILAH KEPADA ALLAH!.

Bukti cinta Allah yang teramat Agung!. Dalam sebuah Hadits Qudsi: "Wahai anak Adam, sesungguhnya jika kamu berdoa kepadaKu dan berharap kepadaKu,necaya Aku mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan aku tidak peduli. Wahai anak Adam,seandainya dosa-dosamu mencapai awan di langit kemudian kamu meminta ampunan kepadaKu,Nescaya Aku mengampuni dosa-dosamu terdahulu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya kamu datang kepadaKu dengan mebawa dosa-dosa sepenuh bumi kemudian kamu datang kepadaKu dengan tidak menyekutukanKu dengan suatu apapun, maka Aku memberi ampunan kepadamu sebanyak dosa-dosa tersebut."